Thursday, July 1, 2010

Derai

Tidak terlalu banyak orang yang berlalu lalang..
Tidak banyak pula yang meninggalkan kesan..
Kemudian semua menjadi terlalu cepat saat kau muncul bersama derai..

Tik.. Tik..
Perlahan dan kadang cepar ia menggemericik.
Derai mu itu..
Bukan ironi maupun elegi..
Tak juga eforia..
Namun sebuah keseimbangan..

Bening ia,
Namun menjadi berisik karena sekitar ternyata memiliki efek balik.
Tidak perlu sentuhan spektrum dua atau tiga warna.
atau ritme buatan.
Karena ia, deraimu..
Berada pada nada yang seimbang

Tapi derai mu di ujung sore berakhir tiada berangsur dan tanpa pesan.
Ini basah dan takkan pernah mengering..
Karena ternyata mentari pun menjadi pendiam di epilog derai yang kau punya.

2 comments: