Saturday, June 26, 2010

Lebih dari sekedar keren-kerenan

Pertanyaan pertama.
Apakah kata "jurusan Hubungan Internasional"itu terdengar keren?

Waktu itu aku di tanya seorang teman yang kuliah di fakultas hukum sebuah universitas negeri di Medan. "Hey, kamu kuliah di jurusan apa?". "HI". "Wow, keren dong,"
Atau "Pasti bahasa inggrinsnya lancar," atau "asiik, bisa jalan2 ke luar negeri dong,"..

Pertanyaan kedua
Apa yang terlintas di pikiran kamu tentang Hubungan Internasional?
Dari penuturan beberapa teman tentang seberapa paham ia terhadap prodi Hubungan internasional sebelum menjadi mahasiswa HI ternyata hasilnya cukup mengejutkan.
1. HI berkaitan dengan diplomasi. Well, it's damn rigth. Next Question, "what is Diplomacy?" ( haa, nyahok lu jawabnya..) :D
2.HI berkaitan dengan Hubungan luar negeri.. Absolutely Yess.. But, what kind of relationship?
dan ini yang paling mengejutkan,,
3. HI berkaitan dengan transportasi luar negeri...(lu kate ini dinas perhubungan...)

Pertanyaan ketiga
Apa alasan kamu masuk HI?
Dari jawaban teman-teman selama aku MATAF maupun menjadi pemandu MATAF..

1.Pengen jadi diplomat.
2. Pengen jalan-jalan ke luar negeri.
dan yang ketiga adalah jawabanku..
3. Pengen aja...(betapa PLUTO nya aku pada saat itu (Polos lugu tolol) )

Oke..
Pada kenyataannya yang pertama akan akan teman-teman pelajari di HI adalah...
PENGHANTAR ILMU POLITIK Saudara-saudara...
Mungkin ini terlihat bodoh..
Tapi ternyata banyak yang kecewa setelah tahu di HI lebih banyak belajar teori politik..

Itu baru semester pertama..
Masuk semester ketiga keempat kelima dan keenam..
Selamat menikmati berbagai hidangan teori..
Kamu harus punya pisau analisis yang tajam kalau tidak mau jadi penonton dan terkantuk-kantuk di kelas. (Setidaknya itu menurutku)
Atau kamu harus banyak ngomong kalau pengen nilai bagus atau sedikit terkenal..

Setelah lulus..
Kamu akan bertanya, mau jadi apa?
Apa kompetensi yang di punya?
Karena ternyata lapangan kerja tidak butuh teori sistem politik, teori dependensi, teori pembangunan, teori realis, idealis, konstruktivis, maupun post modernis..

Di lain sisi ternyata menjadi diplomat tidak semudah yang dibayangkan ketika akan menjadi mahasiswa HI..
dan jalan2 keluar negeri tidak akan tercapai kalau gak ada uang. Uang gak ada kalau gak kerja..

So. what I have to do...
Jangan hanya di dalam kelas. dunia tidak sesempit ruangan 8x6 meter itu..
Beorganisasi.. tapi berorganisasilah dengan nyaman dan ada mamfaatnya baik buat karakter maupun otak. jangan berorganisasi cuma jadi Event Organizer (EO) tok...
Cari banyak ilmu dan kompetensi lain...

Kata bosku di kantor yang juga dosen ekonomi. Percayalah bahwa tidak ada kaitan antara pekerjaan dengan jurusan apa yang kamu ambil sekarang kecuali Hukum dan Kedokteran. Bisa saja seorang sarjana tehnik akan jadi juragan kambing."Percaya karo aku,"ungkapnya.

Aku juga percaya mengapa banyak sarjana pengangguran..
pertama memang karena lapangan pekerjaan tidak berbanding sama denga jumlah lulusan..
karena pekerja lebih banyak dari pekerjaan maka akan ada penyaringan..

Sarjana yang pengangguran adalah yang tidak punya kompetensi.
pintar otak saja tidak cukup.
IP 3,92 tidak menjamin akan dapat kerja cepat dan menjadi orang sukses.
Tapi bukan berarti IP 2,4 itu baik..

Serius yang ingin katakan bahwa hidup memang tidak seideal yang ada di dunia ide..
tapi yang realistis juga tidak seharusnya membuat kita jadi pragmatis.
Selalu ada proses, bukan hanya dengan jalan cepat namun nihil rasa..

Thursday, June 17, 2010

Bukan Ikut Ikutan !!















A :Dit, kamu wisuda wisuda Juni y?

Me:Wah, enggak. Secara aku pemalas. mana bisa juni?
A : Alhmdulillah, kamu aja belum lulus. brarti aku masih ada temen. (ujarnya kegirangan)

atau..

A :Dit, kita bareng y datang ke wisudanya anak2?
Me : Oke..
A :Kadang aku ngerasa gimana gitu dit kalau liat mereka wisuda. aku belum..


Well, yang ingin aku sampaikan di sini adalah tentang ikut-ikutan. Lebih kasarnya lagi latah.
Masalahnya bukan latah mau wisuda cepat..
Tapi alasan untuk wisuda itu lo yang latah..

Liat kutipan percakapanku dengan dua teman di atas..
Yang pertama senang karena dia punya teman yang belum wisuda juga.
Yang kedua, Malu karena temennya udah wisuda dan belum.

Menurutku, Wisuda bukan masalah teman..
Gak perlu malu atau gak gaul kalau belum wisuda.
Toh, setiap kita punya alasan untuk belum wisuda (smoga bukan alasan ikut-ikutan)..

Ada yang malu datang ke yudisium temannya, karena baju dia akan terlihat beda sendiri diantara kerumunan orang berbaju hitam putih..
Menurutnya, orang-orang akan tahu bahwa dia belum yudisium sementara temannya yang lain sudah..
So what?
trus kenapa kalau belum yudisium..?
Kiamat gitu?
Malu sama orang-orang?
ntahlah..

Teman wisuda, kita latah wisuda..
Teman wisuda, kita belum wisuda, kita Malu karena DILIHAT ORANG bukan KARENA MALU PADA DIRI SENDIRI..

Ini bukan sebuah pembenaran untuk wisuda lama..
Tapi kadang enek, sana kelatahan ALASAN wisuda itu loh..

Aku lebih senang dengar alasan yang lain untuk kenapa harus cepat wisuda.
contohnya..
1. Aku pengen cepet wisuda karena harus segera membantu orang tua..
2. Aku pengen cepet wisuda karena mau cepet menikah.
3. Aku pengen cepet wisuda karena bosan dengan sistem kampus yang tidak membangun.
4. Aku pengen cepet wisuda karena pengen aja..

Menurutku alasan no 4 itu lebih baik dari pada Aku pengen ceepet wisuda karena temen-temen juga mau wisuda dana kalau aku belum aku malu..

Terlalu strick kah note ini..?
ntahlah..
Mungkin renungan untukku sendiri juga yang akan ditinggal oleh 3 sahabatku yang akan wisuda esok hari..

Seperti hal nya Piala Dunia..
Yang gak suka bola mendadak suka bola..
Gak ngerti pun itu siapa yang maen,
yang penting nonton..
Nonton bola di piala dunia biar dibilang GAUL dan UPDATE..
padahal sebelumnya dia gak tahu bola..
Piala dunia datang mendadak heboh..

Ikut-ikutan..
Mungkin iya, mungkin juga enggak..

Kadang aku bertanya,
"Bisa gak sih kita jadi diri sendiri?"
tanpa harus ikut-ikutan dan tidak takut terkena streotip TIDAK GAUL..
Ntahlah..

Makin gak jelas aja note ku ini..

Monday, June 14, 2010

Ini Pagi

Setelah kemarin (14/6) melewati hari parah. Membagi kuesioner skripsi di UPN. Hunting tempat PW (Pajak Wisuda) nya anak HIC yang wisuda Juni. Makan siang di Kaliurang, padahal kos di Bantul. Menikmari rinai hujan Sore di kos Wanto.

Akhirnya di tutup dengan menghabiskan malam menjelang pagi di Bentaran Budaya, Kompas Gramedia, menikmati secara penuh Jazz Mben Senen. Menikmati eksotika Jazz tanpa harus mengerti teori bermain Saxophone, fluet, terompet, dan sejawatnya. Jazz mben senen membuat jazz menurunkan level eksklusifitasnya yang biasanya hanya dinikmati oleh orang tertentu dengan selera musik tertentu. Jazz mben senen membuat jazz menjadi luar biasa ditelinga siapa saja yang ada malam itu. Ini pertama kali aku lihat acara ini dan sepertinya ini akan menimbulkan adiksi yang berkepanjangan dengan konsekuensi aku harus berpikir tidur dimana setiap malam selasa. Karena Jazz mben senen selalu berakhir pada jam 1 pagi. (Ketidakberuntunganku malam itu adalah kebodohan. Kebodohan untuk tidak tahu bagaimana memfoto di bawah lighting yang sangat kurang sementara tidak ada flash. Akhirnya gak ada poto yang bener)












Jay in I Want to Hold Your Hand







Well, it's about yesterday..
Dan pagi ini (15/6) aku membuka hari dengan racikan kopi aceh, gula, plus creamer dalam gelas piala dunia yang terlihat sangat berseni dengan kepulan asap di atasnya dan punya energi yang berdaya menstimulus semangat yang malu-malu tadi pagi.






Kopi Aceh dan Extensa








Banyak yang akan dilakukan hari ini.
Banyak tugas yang harus selesai hari ini.
Semakin banyak di pikir semakin terasa berat tanggung jawab.
Ah, kadang berat dengan tanggung jawab dan harapan yang tergantung melambai di bahu.
Tapi apalah arti hidup tanpa tanggung jawab.
Tanggung jawab secara langsung memberikan efek bergerak bagi yang memilikinya.
Bergerak adalah hal terbaik yang pernah ku kenal.
Karena diam hanya akan semakin menjadikan ku apatis dan skeptis.

Pagi ini..
Dan setiap pagi.
Selalu rindu belaian Tuhan.
Sebuah pesan pertolongan maupun ujian.
Karena tak pernah ada yang sia-sia dalam tiap detik bahkan diantaranya.

Saturday, June 12, 2010

Figura Ingatan

Kembali kau terbuai dalam kerasnya buliran hujan di jalan menuju rima..
Bertirai larik gerimis yang sama..

Di sana berkabut sayang..

Kabut dimana kau mencari jemari itu..

Kau tak pernah sempat mengenal pelangi..

Karena hujan tetap selalu berarti diantara gemericik yang membasah.

Tak kan habis hujan tanpa sebuah epilog penyegar.

Sama seperti angin di bulan juni..
Membawa atmosfer tahun lalu tepat di atas batang hidungmu.

Merayu otak untuk bekerja rodi,
Mereka sebut demi sebuah figura ingatan yang perlu dibersihkan..

Tersebut sebuah pelukan yang menghangatkan,

Dua gelas teh tanpa gula berombak tersapu angin di bulan Juni.
Kau dan aku saling menatap
Mempertanyakan kembali apa yang telah dibangun sewindu yang lalu..
Sebuah perpustakaan perasaan dengan rak tema yang bervariasi dan berturbulensi..

Ini yang kita inginkan,

Bersama membuka lebar pori dalam hikmadnya angin Juni..

Lenggang perlahan kita lepas pelukan..

Menghapus air mata dan bergerak pergi...


Jogjakarta, 13 Juni 10

Tuesday, June 8, 2010

ULLEN SENTALU, MUSEUM LABIRIN, BUKAN MUSEUM BIASA

Berkunjung ke museum kemungkinan bukan kebiasaan orang Indonesia. Bisa banyak hal yang menjadi penyebab. Pertama, bisa jadi memang kultur masyarakat yang lebih ingin mengunjungi tempat wisata dari pada tempat dokumentasi sejarah. Atau karena memang Museum di Indonesia tidak di kemas dalam bentuk yang menarik sehingga lebih terkesan sebagai tempat tua dan bau. Di luar negeri, khususnya Eropa, Museum adalah tempat yang mahal. Karena dokumentasi sejarah tersebut dirawat dengan baik , menarik, dan informatif.

Saat ini aku mulai merencanakan tour de museum. Kok bisa?
Aku memang terinspirasi sejak aku berkunjung ke suatu museum terbaik yang pernah ku datangi ..hahahah

Well, ini ketiga kalinya aku menjejakkan kaki di Museum. Dua museum sebelum adalah museum wayang di jalan wonosari, Jogjakarta, dan Museum Kraton Solo. (Sebelumnya maaf, pada note kali ini aku gak bisa nampilin banyak foto. Karena akses untuk berfoto sangat terbatas)

Here, the third is ULLEN SENTALU, begitu penyimpanan potret sejarah dari kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Kadipaten Yogya, dan Kadipaten Surakarta ini dinamakan. Keempat ini sebelumnya adalah satu kesatuan dibawah naungan kerajaan mataran islam. Kemudian pecah menjadi keraton Ngayogyakarto dan keraton surakarta melalui perjanjian giyanti (1755).{Kalau ada yang salah mohon di koreksi, nilai sejarahku PAYAH :) }.

Menurut Guide yang membawa kami museum ini memang bertujuan untuk menggabungkan dokumentasi sejarah dan budaya keempat "saudara' ini. Ullen Sentalu adalah bukan museum pemerintahdan berdiri atas inisiasi keluarga Haryono pada tahun 1994 dan diresmikan pada 1 Maret 1997 (http://www.ullensentalu.com/profile.php) dan berada di daerah Kaliurang, Jogjakarta.

Bersama dengan keluarga besar BHP, Minggu (6/6) aku mengunjungi museum ini. Tidak ada penunjuk arah dan palang depannya pun terasa sangat tidak menarik serta tidak provokatif (provokatif agar orang-orang mau berkunjung). Banyak pohon tinggi dan parkiran yang kurang luas. Serba tidak meyakinkan.

Waktu mau masuk, rombongan yang berjumlah 25 orang ini heboh minta foto di depan museum yang ada tulisannya welcome to ullen sentalu. Sibuklah berpoto-poto keluarga..hahaha

Awalnya aku pikir, ini akan sama dengan dua museum sebelumnya. Sama-sama bau tua, bau debu. (Bau khas museum) kurang terawat, gelap, seram, dan lain-lain. Tapi aku salah. Mari kita mulai kesalahan prediksiku ini.

Ketika pertama kali masuk dan diingatkan oleh petugas karcis untuk tidak berfoto (berfoto saat mengelilingi museum adalah hal haram di sini. Mau tahu kenapa? Nantikan analisisku, sesaat lagi :D )
Menjejalkan kaki yang kita dapati bukan ruangan dengan lemari berdebu, atau alat-alat sisa peperangan (soalnya waktu masuk museum kraton solo yang pertama ku dapat adalah meriam bernama kiai sapen) melainkan hutan hijau.. Pohon-pohon yang tinggi, kolam, serba hijau tersedia di depan mata. (bagi yang terbiasa dengan kebisingan dan kepadatan kota, masuk ke sini adalah sebuah relaksasi yang cukup mantap)..

Berjalan di tengah hijau sampai akhirnya kami pun mendapati sebuah pintu. Saat kita masuk terlihat di sana adalah AC. Museum ber AC bok... Ruangannya bagus bener. warna kuning lampu pun menambah eksotika ruang ini. Sumpah, ruangan ini gak bau!! :D dan sepertinya juga bersih dari debu..

Rombongan kami dipimpin oleh seorang guide, bernama..aku gak tahu namanya. Karena dia termasuk dominan dalam note ini. Let me call her "Mbak guide". Si mbak guide ini pun memberi welcoming speechnya kepada kami. Kembali mengingatkan kembali bahwa berfoto sangat di larang, dan meminta para rombongan untuk pay attention kepadanya.

Well, Di ruangan pertama ini ada beberapa gamelan dan beberapa lukisan orang menari. Sepertinya ruangan pertama ini memang khusus untuk seni musik dan seni tari. Mbak guide pun mulai menjelaskan mengenai lukisan-lukisan di atas dinding itu.

Tanganku pun beradu cepat dengan kecepatan bibir mbak guide. Aku memang mencatat hal-hal penting yang ia sampaikan. (tambah2 pengetahuan). Lukisan pertama yang diterangkan oleh mbak guide adalah lukisan seorang penari serimpi. Penari muda dan dalam lukisan ini bernama Gusti Nurul....(lupa nama panjangnya. Saat ini umurnya 89 tahun dan kalau tidak salah sekarang tinggal di Jakarta. Menurut mbak guide, Gusti Nurul adalah orang yang perempuan banget (aduh diksi ku elek men)..Namun juga tomboy karena hobinya adalah berkuda (berkuda nggae kebaya karo jarik..hahaha)..Selain itu gusti nurul juga sangat menentang poligami. Kalau tidak salah Soekarno dan Sultan HB IX pernah melamarnya. Namun di tolak karena ia menentang poligami dan tidak ingin menyakiti perasaan perempuan lain :)


Dalam lukisan tersebut, Gusti Nurul sedang menari Serimpi. Serimpi pada awalnya adalah tarian eksklusif yang hanya ada di keraton dan hanya ditarikan oleh orang keraton. Setiap putri di keraton wajib bisa menarikan tarian ini. Sebelum menampilkan tarian ini di acara-acara penting keraton seorang penari harus terlebih dahulu melakukan ritual-ritual khusus dan puasa. Puasa dilakukan agar saat show time penari tersebut terlihar cerah.

Namun, ketika sultan HB IX menjadi raja. Terjadi Reformasi Budaya. Dimana pada saat itu semua eklusifitas budaya di turunkan levelnya. Serimpi mulai boleh ditarikan di luar keraton dan orang luar keraton. Batik juga boleh digunakan oleh orang biasa. Namun dengan catatan bahwa ketika ke keraton tidak boleh menggunakan batik bercorak PARANG. Karena batik corak PARANG biasa digunakan oleh raja. Sehingga kalau ke keraton menggunakan motif jenis ini, bisa dianggap menyamai derajat raja. Dan itu bisa dianggap tercela..

Lukisan selanjutnya adalah lukisan sultan hamengkubuwono IX dengan pakaian jas (bukan pakaian jawa). Menurut mbak guide, ketika bersekolah di Belanda, Sultan HB IX biasa dipanggil HENGKY.. (Nama ini terasa begitu gaul pada jaman itu, bisa jadi pada tahun 1920 an atau 1930 an)...Menurut mbak Guide, Sultan HB IX adalah raja yang sangat merakyat, dan open minded. Bahkan, pada saat menjelang kemerdekaan indonesia, Sultan dengan Arif bijaksana menyatakan bahwa kerajaannya turut bergabung dengan Indonesia dengan syarat status DIY sebagai daerah istimewa.

Kami terus berjalan, seperti menyusuri lorong yang seperti perpaduan antara tradisional dan modern. Banyak lukisan yang diterangkan, tapi jariku tidak mengetik secepat bibir mbak guide mengucap.
Yang paling aku ingat adalah lukisan seorang perempuan setengah baya yang akan menatap kita dari sisi manapun kita menatapnya (sesungguhnya ini menyeramkan hehehe..). Lukisan ini adalah lukisan 3 Dimensi.. (gak ngerti pun aku apa maksudnya 3 dimensi)..

Aku tidak bisa mengingat secara sempurna, tempat-tempat yang kami datangi. Tapi aku berusaha sekuat mungkin mengingatnya. Kami pun berjalan menuju ruangan lain. Jalannya belok-belok dan complicated. aku yakin dari atas museum ini seperti Labirin. Kenapa bentuknya labirin dan complicated.. Sepertinya aku punya spekulasi di akhir note ini :)

Kita masuk ke sebuah ruangan yang isinya baju pengantin jawa (basahan). ada 8 bagian dari baju ini. aku lupa detailnya. Tapi ada sesuatu di daerah perut si perempuan, laksana harapan agar si perempuan subur dan bisa menghasilkan keturunan. dan di ruangan itu pula ada lukisan/foto seorang raja/adipati (aku lupa tepatnya) solo tua dan tambun yang sangat kaya pada zamannya bersama seorang gadis sepertinya berumur 17-20 tahun. Menurut mbak guide, raja/adipati
tersebut memiliki 41 istri dengan 67 anak. (gak capek apa buat anaknya y)..So Patriarcy bleh...:P

Beranjak ke ruangan khusus. Ruangan yang hanya berisikan surat cinta Tineke. Tinike adalah putri bangsawan (aku tidak berhasil mengingat nama aslinya dan apakan dia berasal dari keraton jogja atau solo, PAYAH!!! ).. Surat yang masih dalam tulisan tangan asli itu dibingkai. Kebanyakan surat berbahasa belanda. Namun tenang saja ada translatenya kok. Surat tersebut diterjemahkan dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Cina/jepang (lupa juga mana satu yang betol)..Ada surat ketika tineke patah hati karena ia harus dijodohkan dan meninggalkan orang yang dicintainya (hadooh, siti nurbaya bgt yak).

Next Room is Batik Room. Banyak banget jenis batik yang dilipat dan di taruh dalam plastik di beberapa lemari kaca. Ada batik Jogja dan batik solo. Perbedaan antara keduanya, kalau batik jogja warnanya lebih terang seperti putih, dan coraknya gede-gede.. Sedangkan batik solo, warnanya lebih seperti coklat kekuningan, gelap dan yang pasti coraknya lebih padat, kecil-kecil, dan spesifik.

Jenis batik berdasarkan coraknya juga banyak. Sayangnya aku gak punya gambar batiknya..
Beberapa jenis batik yang sempat ku catat dari keterangan mbak guide. ternyata batik juga memiliki filosopi dan harapan tersendiri di tiap coraknya

1. Batik Boko Kencono= agar mudah rezeki.
2.Udan Liris=rejeki yang selalu turun seperti gerimis. Tidak perlu banyak namun terus menerus.
3. Parang atau Pisau= artinya kekuasaan. Batik parang ini jangan digunakan pada saat mantenan (hari pernikahan) karena dipercaya akan membawa kecarut marutan.
4. Ceplok=keseimbangan berpikir (bah, ini yang paling ku inginkan, pake batik ceplok ah..hahahah)
5. Abimanyu: Kesatria. agar memiliki jiwa ksatria seperti abimanyu. Tokoh dalam pewayangan mahabarata.

dan masih banyak jenis batik lain yang tidak bisa ku ingat satu persatu we..

Masuk ke ruangan terakhir, ada patung seorang perempuan sedang berdandan dengan kaca di tangan kirinya. di ruangan itu juga ada lukisan yang menggambarkan acara budoyo ketawang (solo) atau Semang (jogja). Yakni acara peringatan pernikahan antara raja keraton dengan penguasa pantai selatan, Nyi Roro Kidul. Dalam gambar ini ada 9 penari yang menari di depan raja, dan penari ke 10 adalah nyi roro kidul dan ia (nyi roro kidul) di gambarkan menari sambil melayang dan gambarnya tidak senyata gambar yang lain. (Sumpah, serem :D )... Sebenarnya masih banyak hal lain di ruangan itu..

Ada tama di depan ruangan itu, dan aku yakin dan percaya tempat itu bagus bener buat pre atau pasca wedd..Tapi bisa atau gak di pake, it's not my bussiness..:D

Kita pun terus berjalan menuju persinggahan terakhir yakni ruangan khusus dimana para pengunjung disediakan Ratu Emas Drunk, minuman dengan 7 resep rahasia keraton yang di jamin bisa buat awet muda.. hahaha....

Keluar dari tempat itu kita kembali dihadapkan pada hutan yang terawat, sungguh hijau. apalagi waktu itu hujan.. beuh.. macam betolll ajalah. kolaborasi antara romantis dan seram...

Oia, analisaku kenapa di ULLEN SENTALU ini gak boleh poto-poto, tempatnya labirin, dan harus menggunakan guide yang sudah disediakan oleh pihak museum.

Pihak museum ingin para pengunjung mengerti dan benar-benar paham dengan apa yang mereka lihat di museum tersebut. Makanya di pake lah guide biar bisa ngasi penjelasan kepada pengunjung tentang benda-benda di tempat tersebut. Karena tanpa guide, kita cuma bisa lihat fisiknya doang tanpa tau apa yang ada di dalam fisik itu. Gak boleh foto-foto, karena kalo berfoto diperbolehkan, maka para pengunjung hanya sibuk mengabadikan gambar mereka dan tidak fokus pada apa yang dikatakan oleh si guide. Kenapa bentuk museumnya ribet dan seperti labirin, karena biar pake guide.. (gak tau ini kepentingan ekonomi, atau usaha untuk memperkenalkan budaya, atau kombinasi keduanya)

Tadi sore, aku bertemu dua teman baru di sebuah coffee shop di jalan kaliurang. Kami bercerita tentang Ullen sentalu, ternyata mereka juga sangat menyukai museum luar biasa itu.. Namun menurut Tasya, salah seorang dari mereka, mengapa di museum tidak boleh berfoto karena di museum pernah trjadi pencurian. Dengan menggunakan foto, si pencuri bisa mengaabadikan jalan keluar masuk museum..

Hmmm, Masuk akal juga sih, Ya demi keamanan. Kami akui manajemen museum ini sangat bagus dan mereka sangat profesional..Banyak sekali yang terlewatkan dari tulisan ini, Namun aku yakin tidak akan menyesal bila menyempatkan sejam dua jam untuk datang ke museum budaya ini..

Bagi teman-teman yang ada di jogja, atau akan segera ke Jogja, atau berencana ke Jogja.
Jangan lupa kunjungi Museum ini. (sungguh saya tidak mempunyai motif apa-apa, hanya ingin berbagi saja..)

Next Museum,-Museum Affandi


Tabik..

Tuesday, June 1, 2010

(Bukan) Surat Usang

Tidak,
Aku tidak sedih,
Cemburu?
Bilang saja iya.

Kan sudah aku bilang,
Aku lulus kelas keikhlasan dengan nilai A,
Tak perlu mengkhawatirkan perasaanku,
Perasaanmu lebih penting dari pada milikku.

Kau melepas janji denganku,
Dan telah pula kau terikat dengan yang lain,
It's a not big deal, my right man..

Bagiku,
Akan lebih baik jika kau dengannya.
Berarti akan ada yang membangunkanmu di pagi hari,
Ada yang mendengarkan semua ceritamu,
Ada yang menjadi teman diskusi yang bermutu,
Ada yang mungkin menemanimu di udara sebelum tidur.
Ya mungkin seperti dulu.
Kau, menjadi apa yang lebih baik yang kau inginkan,
itu lebih penting daripada harapan kita dulu.

Dan wanita itu nyata,
Tidak seperti aku yang maya di udara,
Dia lebih zahir dalam support,
Mungkin dia lebih sabar dan bisa berpikir positif di bandingkan aku.
Karena aku selalu terlambat di kelas berpikir positif dan kelas kesabaran,
Soalnya bapak dosen mengajar dengan cara yang membosankan.

Dee pernah bilang bahwa cinta itu membebaskan,
Aku bisa jadi sangat memahaminya sekarang,
Dan aku percaya.
Tak perlu harus menatapmu setiap hari,
Tidak perlu untuk mengharapkanmu selalu nyata,
Untuk bisa mempertahankan perasaan ini.

Ini mungkin sangat gampang,
Tetap menjaga apa yang ku punya untukmu dulu.
Tapi tidak gampang,
Untuk membuatmu ada untukku.

Alur yakinku teguh
Bahwa keberadaanmu adalah tersier,
Karena hidup tak selama linier.
Membiarkan rasa ini tetap subur dan alami, itu yang primer :)

Aku tak bisa memaksakan restorasi keberadaan dan perasaanmu tentunya,
Setidaknya seperti seperempat dekade yang lalu,
Tapi tidak adanya degradasi perasaanku sejak seperempat dekade yang lalu,
Adalah hal yang sangat membuatku bangga,
Bahkan setelah banyak airmata, ingus, dan kesembaban yang ku alami,
Sejak kita memutuskan untuk tidak 'se ideologi' lagi.

Duhai Mata Berdebuku,
Tak ku pelajari dimana pelangi itu,
Di antara kabut ku cari jemari itu,
Dan aku tak bisa melangkah diantara musafirnya,
Sabarku mendaki puncak hatimu.
Kesan yang terjadi di ladang lara batinku,
Dan aku tak bisa melangkah di antara musafirnya,
Dan aku rindu melangkah di duniamu.
Di antaraku janjimu terlunta.

Kau pasti tidak tau betapa lagu ini sangat mereprsentasikan aku saat ini, mata berdebuku.
Ah, Elegi sekali..
Tapi aku memang rindu.

Sudahlah,
Aku hanya ingin menegaskan bahwa kau tidak perlu marah, ataupun benci karena sampai saat ini aku masih sama.
Karena fisikmu itu tersier, kau boleh tidak ku miliki.
Namun hatimu masih terasa dekat dengan hatiku, itu yang selalu ku jaga.

Aku tidak bertele-tele menginginkan kau sebagai ayah dari hujan.
Tidak, itu hanya fisik.
Karena cinta itu ada di hati, tidak bisa diterjemahkan lewat peristiwa,
Kau pasti tidak akan mengerti mengapa aku masih berbodoh-bodoh mempelajarimu,
Padahal aku sudah kau biarkan sendiri berteman malam di kotamu,
Ah, aku juga tidak tau kenapa aku mau,
Dan aku juga tidak mau tau.

Satu hal yang paling penting,
Tolong jangan katakan ini berlebihan,
Karena berlebihan itu subjektif,
Kau tidak akan pernah tau dimana ukuran sesungguhnya.