Sunday, July 17, 2011

Gadis di ujung jalan ini, semakin aneh kataku.

Seorang gadis terlihat lusuh di ujung jalan. Entah apa, entah sedang apa. Sepertinya menunggu. Aku pun tak tahu apa yang di tunggu.

Penasaran, ku hampiri. Aku pun berpura menunggu. Menunggu dia menunggu. Ku tanya, sedang menunggu apa? Katanya menunggu cinta. Lalu ku tanya lagi, memangnya siapa cinta. Dia bilang, Entahlah.

Bagaimana mau menunggu kalau dia tak tahu siapa yang di tunggu. Ini tidak rasional. Lalu ku bilang, kenapa tidak mencari? Dia bilang ia sudah beberapa kali mencari. Kemudian? Dia jatuh pertama kali. Kedua dia berhati-hati kemudian terperosok lagi. Lalu sebuah tangan menariknya berangkat. Tapi tak lama tangan itu hilang. "Hantu mungkin,"ujarku asal.

Dia bilang, kalau hantu biarkan lah ia menunggu hantu. Kenapa menunggu yang kau bahkan tak tahu wujudnya. Tapi dia tegaskan dia tau rasanya di bantu berdiri ketika terperosok. Memang seperti apa rasanya? "Seperti surga, kau dapatkan apa yang kau butuh, mungkin itu surga,"katanya yakin.

Gadis di ujung jalan ini, semakin aneh kataku.

Monday, July 11, 2011

Mimpi :)

















I
f God Gives me a chance to meet people i want to, it must be Dono Firman. Eventhought it will be a speechless meeting for sure:)

Friday, July 1, 2011

Tersesat di Gradasi

Hello.
Seseorang di sana atau di sini, atau dimana saja.
Tolong bawa aku pulang.
Aku bahkan tidak tahu aku ada dimana sekarang.
Ini terlalu rimba.
Tak terdeteksi jarak.

Kamu, iya kamu, mungkin dia, atau seseorang di pertigaan jalan sana.
Entah siapa.
Adakah tangan yang cukup bergigi untuk menarikku pulang.
Aku terlalu jauh.
Terlalu abu.
Tersesat di gradasi.
Mengenggam abu yang kosong.

Ini jauh..
Dan lalu, datanglah tiba-tiba..
Segera!
Spontan terkadang lebih seksi.

Tersenyum, aku coba di abu.
Kemudian, menangis.
Tapi sesat tak kenal ekspresi.
Aku cuma datar.

Tak ada hangat, dingin tak terecap.
Semua biasa.
Biasa itu menyesatkan.
Percayalah.
Aku butuh tangan bergigi.
Menarikku pulang dari gradasi.