Friday, July 1, 2011

Tersesat di Gradasi

Hello.
Seseorang di sana atau di sini, atau dimana saja.
Tolong bawa aku pulang.
Aku bahkan tidak tahu aku ada dimana sekarang.
Ini terlalu rimba.
Tak terdeteksi jarak.

Kamu, iya kamu, mungkin dia, atau seseorang di pertigaan jalan sana.
Entah siapa.
Adakah tangan yang cukup bergigi untuk menarikku pulang.
Aku terlalu jauh.
Terlalu abu.
Tersesat di gradasi.
Mengenggam abu yang kosong.

Ini jauh..
Dan lalu, datanglah tiba-tiba..
Segera!
Spontan terkadang lebih seksi.

Tersenyum, aku coba di abu.
Kemudian, menangis.
Tapi sesat tak kenal ekspresi.
Aku cuma datar.

Tak ada hangat, dingin tak terecap.
Semua biasa.
Biasa itu menyesatkan.
Percayalah.
Aku butuh tangan bergigi.
Menarikku pulang dari gradasi.

No comments:

Post a Comment