Friday, May 21, 2010

Seutas Salam untuk Tan

Selamat malam bung,
aku tahu kau tersenyum kecut entah dimana..

Perkenalkan, aku hanya perempuan yg pernah membaca biografi mu di sebuah majalah, jauh setelah kau menghilang entah bagaimana.
Mereka bilang, kau mengoyak lembar nafas terakhir di tangan org yg kau perjuangkan kemerdekaan nya, benar kah?
Aku semakin penasaran.

Oiya, mereka yg kau perjuangkan kabarnya juga tidak pernah mengetik namamu dalam singgasana sejarah peradaban.
Tapi apakah kau pernah mengimpikan kitab sejarah mengabadikan setiap lekuk perjuangan mu memapah waktu?

Beberapa bait mewartakan kau berkelana dari satu titik ke yg lain.
Melewati rentetan fase, berkenalan dengan ketaknyamanan, lolos dari antrian ancaman, kau melangkah dari bangsa satu ke lain nya, beradabtasi dengan berbgai bahasa dan gesture. Kau tercatat berhasil bung di pelarian..
Lalu aku berpikir, apa yg membuat kau berhasil. Hipotesaku, kau adalah seorang agitator dan propogandis yg ahli.
Andai sebuah utopia bisa menjadi nyata.
Aku ingin menjadi murid mu.
Aku belajar bAgaimana kau bertahan bung.

Kemarin aku berkenalan dngn aksi massamu, kau mengikrarkan tak ada baiknya menjadi putch, mereka yg ada di atas empuknya kursi dan sejuknya gedung Dewan, mengaku memangkul jeritan eksPektasi kebebasan rakyat padahal tidak dalam realita.
Rakyat harus di organisir!!

Aku ingn cerita sedikit bung. Akankah aksi massa mu masih laku di pasaran bung?
Kami hidup di pusaran arus material bung, hegemoni tingkat tinggi, apapun.
Yang kau katakan massa tidak akan sadar dengan sendirinya bung.
Penindasan ini terlalu soft bung, selembuT float di orange jus ku.
Haha, salah pemilihan kataku bung, kau pasti tak tahu float..
Ya, karna aku/kami hidup di pusaran pasar.
Ku kira, kau akan lelah menjual aksi massa mu.
Karena kami hidup dngn apatisme tingkat tinggi, introvert adalah bentuk ke cool an..

Bung, sampai sini sajalah.. Coba kau punya FB di alam entah dimana, wow, kita bisa chating d0ng.

Salam

No comments:

Post a Comment