Tuesday, January 18, 2011

Hari ke 3- Surat Masa Depan


Yang aku mau tak serumit dialektika. Untuk satu hal ke depan yang ku inginkan hanya sebuah masa dimana aku boleh mencium kulit teratas tanganmu lagi.

Banyak orang yg menginginkan hubungan yang glamour. Tapi aku hanya ingin kau dan aku dalam kesenyapan yang nyaman. Kemudian kita menamainya rumah. Ah, bukan..
Kau adalah rumahku,tempat aku akan kembali.
Orang2 akan mencoba mencari jalan mereka untuk kembali ke rumah.Begitu pun aku, akan mencari jalan kembali padamu.


Jika nanti kita ‘di rumah’, Aku berkhayal menjadi susi dan kau joni. Cukup hanya dalam satu track pembuka melbi ‘bulan madu’. Kau dan aku mendayung sampan di kanal-kanal venesia.
Bulan madu kita, tepat pada tanggal pertama kita menyatakan harapan untuk berrcinta. 12 Desember, mungkin 2017.

Kau dan aku berpandang, mengulangi kembali memori fluktuatif kita. Aku di situ sangat butuh genggam hangatmu.. Udara di sini dingin, manisku.
Sampan ini terus berjalan, kita pun tak henti mengayuh melewati 2-3 jembatan. Ku lihat badanmu, tidak berubah. Aku pun demikian. Hey sayang, aku takut kapal ini tak mampu menanggung berat beban badan kita. Hahaa..

Ku kecup bibirmu, aku pikir aku butuh sedikit balasan sayang. Sambil mengingat awal kita bertemu di dunia entah apa. Sayang, wacana kemiskinan telah menghantarkanmu kepadaku. Lalu nasionalisme ala bulutangkis. Kemudian kita berdebat masalah indonesia yg berserak ini. Aku pun tak pernah dan tak akan pernah jengah mendengar semua celotehan.. Aku suka kamu sayang. Suka cara bertuturmu, cara menjelaskan, caramu menolak pendapatku. Aku bahkan suka penjelasanmu yang rumit.

Apa kau suka khayalanku? Kalau kau tidak suka simpan saja surat ini di lemarimu, tepat di bawah baju batik. Biar usang di makan rayap. Aku tidak sedang main - main dengan itu.

Kiss.

( Tulisan ini hanya khayalan belaka yang saya tulis dalam rangka menyemarakkan #30HariMenulisSuratCinta oleh @perempuansore )

No comments:

Post a Comment