Sunday, August 1, 2010

Muntah!

Sudah hampir 4 hari ini yang rutin saya lakukan adalah muntah. Mual disertai angin di dalam perut seperti meletup-letup seperti menambah kelamnya hari hari saya. Insiden paling mengerikan adalah ketika sabtu (31/7) sejenak sebelum saya meliput workshop fotografi. Saya masih di kantor, merasa semua ludah naik ke mulut, mulut saya penuh ludah. Saya sudah menduga bahwa saya akan segera muntah. Saya lari ke kamar mandi, ternyata banyak orang. Saya kembali ke kantor, maksudnya biar muntah dalam plastik saja. Saya berseru minta tolong ke mbak Dian (partner saya) untuk di ambilin plastik. Dia pun berlari mencari plastik tersebut. Tapi ternyata terlambat. Karena muntah saya sudah mencapai finish terlebih dahulu.

Well, itu sangat menjijikkan ketika kantor harus terkena imbas penyakit saya ini. Cairan itu menyebar dimana-mana, di tumpukan koran, di lantai, (untung para bos sudah pulang), dimana-mana. untungnya dari pagi, saya belum makan apa apa, jadi muntah yang keluar hanya cairan tanpa ampas apa-apa. Wah, saya tidak pernah menyangka bahwa saya bisa menyemburkan sejauh satu setengah sampai dua meter. Sungguh, ini berada di luar perkiraan saya. Dan saya merasa diri saya tampak mengerikan dengan adanya tragedi ini.

Muntah ini hanya hasil akhir dari pola hidup saya yang tidak teratur sama sekali. Saya masuk angin, karena kipas angin yang berputar tiada henti. Beberapa hari ini saya sering keluar malam hanya untuk minum kopi. Diperparah dengan pola makan yang tidak teratur serta saya tidur tidak pernah pakai selimut. Padahal 5 hari lagi saya akan mengahadapi ujian skripsi.

Sampai tulisan ini saya posting pun saya masih mual dan ingin muntah. Sungguh, ini hari-hari yang sangat kelam.

No comments:

Post a Comment