Wednesday, May 26, 2010

Solo Oh Solo Part II

Oke.. saatnya masuk keraton..
banyak peraturannya:
1. Masuk gak boleh pake sendal, jadi harus kaki ayam (alis gak pake alas kaki).. kalau pake sepatu boleh.
2. harus pake baju sopan.
3. gak boleh bawa senjata..
dan 3 peraturan lain, aku udah lupa..

Walau pun harus kaki ayam, ternyata pasir di sekitar keraton kayak pasir pantai. Lembut.
Di sekitar keraton banyak pohon2 tinggi dan tua..
Satu hal yang menarik adalah sebuah bangunan tinggi menyerupai menara.
Kata mbak Tiya itu namanya SITI HINGGIL (Siti artinya tanah, hinggil artinya tinggi) dan menurut mitos, puncak tertinggi di menara itu adalah tempat pertemuan antara raja keraton dengan Nyi Roro Kidul. Percaya atau tidak. Itu terserah kamu..



Di balik rerimbunan pohon-pohon tua (kalau malam pasti seram) aku temukan beberapa sajen yang terdiri dari bunga beberapa bunga dan kawan-kawannya,



cukup ramai orang yang berkunjung ke keraton hari itu..
Sayangnya kita tidak diperbolehkan masuk ke keraton.
Bahkan menginjakkan kaki di lantai terluar. Pasti langsung di tegur sama abdi dalem.
Gak tau apa yang menyebabkan tidak diperbolehkan. Kalau di keraton jogja ada yang boleh dimasuki dan ada yang tidak. tapi di solo gak boleh sama sekali :(





Eh, ada foto yang ketinggalan waktu di museumm..
Tolong dukung untuk meningkatkan volume kekatrokan kami ini :D


Dari mbak Tiya aku tahu bahwa raja di kraton Solo ini hanya sebagai sebuah simbolisasi budaya. Berbeda dengan di Jogja.
Sultan Hamengku Buwono X selain sebagai raja adat beliau juga menjadi kepala pemerintahan (baca;gubernur) di Jogja. Walaupun sampai sekarang sepertinya RUUK (Rancangan Undang-Undang Keistimewaan) DIY masih belum terlalu jelas ujungnya.

Setidaknya selama satu jam di kraton solo ini aku bisa tahu kalau pakaian kusir pada jaman kerajaan mataram itu ternyata sudah sangat keren dan modis :D..
Aku juga liat tombak yang sangat panjang, kira2 2,5-3 meter dan berat..
Wah, gimana y itu cara makainya..
Huff. Ternyata keliling museum dan kraton itu capek juga (haha, padahal baru segitu doang)..

Cabut dari kraton kita pun ke Pusat Grosir Solo (PGS). Rencananya sih aku mau cari tempat pensil I love solo itu. udah muter2 PGS ternyata mboten wonten..
Karena hari sangat panas. dan kita juga udah pada lemes. Akhirnya kita mutusin buat balik ke rumah Eyang mbak Tiya..

Di rumah langsung makan. (luar biasa..)
Habis itu tepar sampai jam 5..(bu, sekali lagi tolong maapin saya yang kelewat pemalas ini y).
Pasca Magrib, mbak tiya ngajak jalan lagi. Berempat, tapi kali ini bukan bareng Reza, tapi bareng temennya mbak Tiya. Mbak Ina. Mbak Ina, sekilas terlihat girly, cantik, dan rapi.

Cabut dari rumah, kita brangkat ke de Solo maning.. Nemuin mbak Lol.
Embreh-embreh dikit trus Cabut boiiii...

Tujuan pertama ke ngarsopuro..
Aku masih terobsesi dengan tempat pensil I Love Solo itu..
Alamaakkk..
Sampai sana ternyata pasar malamnya gak buka dan hanya buka waktu malam minggu..
Nyesel kenapa tadi malamnya gak jadi beli tuh tempat pensil.
Ya Sudahlah mungkin belum jodoh..:(

Lanjut lagi, katanya mau ke angkringan. Di tengah jalan, gerimis pun turun..
jalan, terus jalan. selama di perjalanan aku sadar ternyata di Solo itu banyak jalan satu arah, Pantes terlihat lenggang jalanan..
Aku mengekor aja kemana mbak ina dan mbak tiya melaju. lurus, belok kanan, lurus belok kiri, lurus lagi, belok kanan trus kiri..
Lha piye toh, kok malah balik lagi ke Ngarsopuro..?
Waktu aku secara spontan bilang "kok balik ke sini lagi sih"..
Mbak tiya & mbk Ina cuma cengengesan..
Dasar!
:/

Akhirnya motor pun merapat di sebuah Angkringan remang-remang..
Jngan di artiin negatif dulu boii..
Ini remang2 karena angkringan yang menyediakan fasilitas LCD Proyektor ini lagi masang Film perang. Jadilah lampunya dimatikan biar jelas nontonnya.

Makan maning..
Pesen, Susu Jahe..Passti.
Sate Usus, Martabak, dan tahu bakso..
Si mbak Tiya pesen Pisang Owol-Owol..

Woii, pesanannya lama kali datang. Hampir setengah jam ebih nunggunya.
Apalgi pesan pisang owol2 itu..Lamanya, Ampon!
Ku pikir serumit apa sih bikin makanan itu,
ternyata cuma pisang di iris bulat dikasi susu dan messes..
Itu tok..
Trus dimana yang bikin lama??
OMG..

Well, di sela-sela obrolan, aku kembali seperti di ingatkan dengan "Don't Jugde the book by it's cover,"
Seperti persepsiku di awal mbak ina adalah cewek girly, rapi, dan mungkin manja. Tapi kayaknya aku salah deh. Ternyata mbak Ina itu adalah aktivis lingkungan. Dan yang paling aku kagumi dia sering travelling ke laut. karimun Jawa, udah lulus 2 kali dia. Trus satu laut di daerah Madura. Katanya Terumbu Karangnya masih hidup, ikan sejenis Nemo masih seabrek, warna laut gak bbiru aja, tapi hijau lah, ungu lah. dll. Dan Terakhir dia sangat mengimpikan untuk bisa mengunjungi Raja Ampat di Papua Barat. Lautan yang menjadi pusat karang dunia dan terletak diantara perbatasan Indonesia dan Filipin..It must be so amazing there..
Ahh, Iri liat mbak Ina. Aku mau ke karimun Jawa aja susahnya minta ampun. Yang duitlah, yang waktulah dan setumpuk penghambat lain..

Okey, saatnya cabut dari angkringan remang-remang itu. Dan bergerak menuju pusat kota. Di pusat kota solo ada sebuah bundaran yang tengahnya ada Air Mancur yang membuat hasrat untuk nyebur timbul..dan..
Foto-foto Adalah sebuah kewajiban tak tertulis.







dan gak lupa foto di patung Slamet Riyadi yang juga dekat dengan air mancur itu..


Karena dirasa sudah cukup menjalankan kewajiban. Kaki pun terlangkah untuk pulang..
Di tengh jalan mbak tiya ngajak berhenti di sebuah stadion yang di depannya ada air mancur (lagi). ternyata Solo selain kota yang banyak jalan searahnya juga kota yang banyak air mancurnya..



Yaa, Akhirnya kami Benar-benar harus pulang..



Hari Ketiga.
Senin (24/5)

Oke hari ini BOLOS KERJA Bertiga sekaligus.(Maap2).
Bangun malas2 an. Jam set 8. Ibu, Bapak dan Reza sudah keluar untuk kerja dan les.
Dengerin musik, makan.
Buat release tentang Rezi yang ikut senandung lagu opick itu.
(walaupun gak masuk tugas harus jalan) :D.
Mandi.
Dan Mari Berangkat..

Hari ini beda..
Kita gak naik motor kayak hari sbelumnya, tapi naik angkot.
Well, kita(aku, mbk dian, dan mbak tia) mulai perjalanan ke Kampung Batik..
Kampung yang rata2 penduduknya jual batik.
Tapi harganya bok, LARANG!!!
Ya sudahlah, kemampuan ku hanya mampu mencapai taraf Window Shopping..:(

Jalan menyusuri kampung.
Ada tulisan terapi ikan. Mungkin kayak spa ikan yang di tv itu kali ya..
Kita masuk, dan ada kolam denga ikan kecil2 dan berwarna warni di situ..
Setelah bilang ke penyedia jasa untuk menggunakann jasa2 ikan itu, kita langsung masuki kaki ke kolam..
Eitt,
Ternyata kata pemiliknya, kita harus jalan2 dulu di atas kerikil biar pori-pori terbuka..
Aduh biyung, gak tahan kaki ini lama-lama jalan di atas kerikil.
After that, kita masukin kaki, dan dengan tempo yang sesingkat-singkatnya ikan-ikan kecil itu langsung menggigiti kaki kita. Waduh rasanya geli-geli agak sakit, kalau aku malah ngerasa kayak kena setrum kecil-kecilan :D..

Katanya ikan - ikan ini membersihkan kotoran kaki kita.
Ini berarti semakin banyak ikan yang menggigit kaki kita itu menandakan bahwa kaki kita sangat kotor..
Walah, banyak banget ikan di kakiku , artinya?
kakiku jorok :(




Setelah kita rasa cukup, kita out dari kampung batik dan menuju Kali Larangan..
Naek angkot lagi. Selama naik angkot aku selalu bayar pake uang koin hasil tabunganku.
Kadang diejekin sama supirnya.
Dah berapa lama ngumpulin duitnya mbak..
Whatever :P

Di kalilarangan beli oleh-oleh buat anak kos.
Sekalian beli jajanan pasar untuk diri sendiri.
Mbak tiya heboh nyuruh kita foto sambil bawa oleh-ole,,
Well, it's okay..



dan...



Tak berapa lama yang dikhawatirkan pun tiba..
SMS dari bos ke mb.Tiya nanyain "kita kok gak ada yang ke kantor.."
Mbak Tiya bisa aj bilang dirinya tenang tapi wajah tidak bisa menutupi kekhawatiran..
Akhirnya SMS bos pun di jawab dengan jujur dari hati terdalam.
"Kita lagi di solo bu. tapi kita ngirim release kok bu"
"Ngapain di solo?"
"Jalan-jalan bu"

Kita langsung cepat-cepat nyari warnet.. jauh terus berjalan, warnet tak kunjung tampak.
Dan akhirnya warnet pun dapat, release pun di kirim. Dan gak ada yang berani update status FB..hahahah..

Keluar dari warnet..
Si bos pun membalas SMS.
"oo, ya udah gak papa,"
Ketegangan pun perlahan mencair y bok y...

Kita terus berjalan. Jalan dan jalannnn.. Sampai menemukan dimana ada bus atau angkot lewat..
Hari udah siang dan mulai kelaparan.
Naek angkot menuju Es Kobar. Es buah dan mie ayam.
Habis siang itu zuhuran sek di kotta barat..

Raga yang cepat lelah ini pun menuntut pulang.
Ngangkot lagi. nyampe dan nyebrang lewat jembatan penyebrangan.
Sepertinya mbak Tiya phobia ketinggian..:P

Nyampe rumah..
Ngomong2 sama ibu, bapak dan reza.
nanya jalan dari mana aja?
Waktu kita ngomong kalau mau balik ke Jogja sore ini, Ibu nyuruhnya selasa pagi aja..
Pengen sih bu, tapi aku harus tidur dulu di kos untuk malam itu..
Buat mempersiapkan jiwa dan mental untuk kerja besok.:D

Sorenya kita balik, di anter bapak dan reza ke stasiun Purwosari.
We got the ticket and waited for the train..
Sambil nunggu memoto mungkin membuat waktu jadi lebih bisa dimamfaatkan :)



dan...



Bersama mbak dian menunggu kereta sambil menikmati serabi coklat di pinggir rel jalur 1..Yummy..
Finally kereta datang..
Kita naik, dan di bawa dulu jalan2 ke balapan, solojeres, dan palur..
Dari Palur balik lagi ke solojeres-balapan-purwosari dan kereta pun mulai melaju ke kota yang sangat ku cinta, JOGJAKARTA..

Di tengah jalan aku lebih banyak dengar Sore, sekali kali berbincang dengan mbak dian yang sepertinya sedang khusyuk dengan lagu adhitia sofyan.. dan menyempatkan foto..

Mbak dian..


and me..



Hati tidak bisa membohongi bahwa setiap kali ke luar kota aku pasti rindu jogja, dan ketika kembali ke Jogja akan selau terselip bisikan gaibku pada kota ini 'Jogja, aku pulang'. Dan itu pula yang terjadi pada saat itu..



Solo Oh Solo Part I

Selain fotografi (setidaknya dokumentasi) ada satu hobi lagi yang saat ini digandrungi oleh banyak orang Indonesia, Travelling. Ya, jalan-jalan. Menjadi salah satu agenda yang selalu di tulis di kalender setiap weekend atau at least setiap tanggal merah. Bisa jadi meningkatnya animo masyarakat untuk jalan-jalan di stimulus oleh acara-acara di tv yang mengadakan reportase tentang tempat wisata yang menjadi tujuan liburan. Mulai dari harga selangit sampai harga yang membumi.. Lengkap !!

Tersebutlah aku, yang selalu mendambakan banyak perjalanan untuk di tulis kemudian. Di papan tulis yang ada di kamarku aku slalu menuliskan tempat-tempat yang ingin ku tuju. Aku menargetkan bahwa sebelum lulus kuliah sudah menjadi wajib bagiku untuk keliling Jawa. Untuk itu aku pun mulai menabung setiap hari dengan nominal minimal Rp.2000 untuk travelling.

well, hari kamis yang lalu (20/5) di BHP aku mengambil kalender kecil di bangku sekretaris untuk ku bulatin tanggal berapa aku harus ke Malang. Berkongkalikong dengan Dian Kp, belum di temukan jadwal yang tepat karena untuk 3 minggu ke depan pada sibuk (sibuk gak jelas). Tiba-tiba Listiya Eka (si Boss) nyeletuk, "Gimana kalau ke Solo aja,". Mbak tiya yang notabene adalah orang Solo menawarkan untuk berlibur ke kota Spirit of Java itu. Sontak aku dan mbak Dian menyetujui, tidak perlu pikir panjang lagi.

Sebenarnya aku lagi bokek waktu itu (akibat sering membeli barang yang gak jelas). So, aku berpikir keras gimana caranya bisa liburan dengan cukup nyaman ke solo..
Akhirnya sodara-sodara..
Aku bongkar celengan ku yang isinya recehan....
dengan di bantu oleh tetangga kamarku, Imram Rimba, aku pun mulai menselotip uang-uang receh 500, 200, dan 100 rupiah itu.

Here, they were...
(koin ini sudah tersebar di solo, dan masih sisa Rp 10.000 lagi)



Hari Pertama.

Sabtu (22/5) pun tiba. Pulang dari BHP trus pinjam lensa fix nya fuadi afif jamil. Beres-beres. langsung ngumpul di depan kampus. Nyampe di depan kampus lama nunggu mb tiya & mb dian. Awalnya, kita mau naik jalur 9 ke stasiun tugu. Ternyata busnya lama dan kita pun memutuskan untuk naik taksi.
Cuma satu kata, Mahal!! :D

Nyampe Tugu, beli tiket, gak berapa lama kereta Prambanan Express (Pramex) pun tiba di Tugu.
BUsyeeeettt..!
Seketika itu ada ratusan orang menghambur untuk berebut kursi di kereta..
Beeuuhh!!
Nerobos sana sini. akhirnya masuk juga walau di dekat pintu dan kita bertiga mesti berdiri.
Gak masalah mesti berdiri..
Serasa traveller beneran. :D
Oke..
Si Motorola W396 pun beraksi memutarkan senandung SORE..
Aku cukup sensitif, seperti menasbihkan lagu Sore ini lebih Oke di dengerin di atas kereta..
Kita bertiga mulai menggila. Di tengah keramaian massa, kita bertiga sibuk poto2.. (really ndeso).
Tapi yang paling menggila adalah mbak Dian. Maklum baru pertama kali naik kereta.. hahahah..^^V..
Berisik bgt kita..



Satu jam perjalanan, finally arrived in Solo..
Well, ini pertama kalinya aku serius ke Solo.
Sebelumnya aku sudah dua kali ke Solo. Tapi hanya berhenti sebentar dan numpang lewat aja..
Kesan pertama, Ah, seperti ada atmosfer Medan dan Siantar di sini..(subjektif)..
Keluar dari Stasiun langsung naik angkot,..(Beuh, udah bertahun-tahun aku gak pernah naik angkot)..
Angin sejuk Solo sore itu laksana sebuah tarian dan sambutan selamat datang yang hangat.
baru nyampe langsung foto..(yuhuuu, semakin katrok)



Selanjutnya, kita menuju hotel de Solo, tempat mbak lalita Ganda Putri nginap. Mb Tiya punya janji sama mbak Lol. Walaupun sebagai reporter Metro TV biro yogyakarta, dia juga harus meliput di Solo. Ini pertama kalinya aku lihat mbak Lalita secara langsung, biasanya cuma liat dia mereport berita yogyakarta di Metro. Ternyata orangnya sangat manis, cerewet, perfectsionist, gokil, Lasak, dan lain-lain.
Kita pun berembreh-embreh ria di kamar hotel mb.Lol (tepatnya sih mb. Tiya dan mb. Lol yang berembreh ria).. aku ama mb dian cuma tiduran aja. dan iseng2 foto2 gak jelas di kamar itu.. aku suka sama hiasan di dinding kamar..Unik.:D



Setelah itu aku dan mbak dian pun tidak lupa meningkatkan volume kekatrokan kami :)



Bosen di kamar, akhirnya kita berempat (aku, mb dian, mbak tiya, plus mb Lol) sepakat jalan ke pasar malam Ngarsopuro. Jalan di sini benar2 jalan kaki.. Buset dahhhhh.. Jauh amir bok ada 2-3-4 km, pengkor deh kaki eike..:(..
Sampai di Ngarsopuro, ada banyak orang jualan, kayak di Malioboro gitu lah. Sebenarnya aku pengen banget beli tempat pensil yang tulisannya I love Solo, tapi yang lainpada jalan cepat2. "Y sudahlah, mungkin besok aja kali y,"pikirku. Di Ngarsopuro lumayan rame ada wayangan. Pake bahasa jawa kromo.. dan yang pasti terjadi padaku adalah "ROAMING"..hahaha..
Ngelihat ada patung, mb Lol pun langsung ngajak foto2.



Gak jauh dari patung aku pun liat lampu sarang burung yang sangat menawan.:)



Kita terus jalan..
Muter muter tanpa tujuan yang jelas..bener2 udah pengkor deh kaki..:D
tapi solo cukup lenggang loh. padahal malam minggu dan di pusat kota.
Uniknya di solo, ada kereta yang lewat di tengah kota..
busett..
waktu kereta lewat, mb Lol sibuk ngajak foto.."Ayok cepetan foto, selak kereta lewat. tak ambilin cepetan baris tuh di pinggir," laksana fotografer profesional deh si mbak ini. Aku, mb dian, dan mbak tiya pun manut wae,,



Lanjut lagi jalan..Kali ini mau balik ke de Solo.
Di pinggir jalan banyak angkringan, ada dangdut koplo. Lagu bukahatimu pun di koplo..
Masih jauh aja jalan..
Finally nyampe juga di simpang mau ke de Solo..
Makan dulu di angkringan boi. Menu wajib, tetep SUSU JAHE...Like,Like..:)
Gak ada yang special kita pun balik ke de Solo..
Melanjutkan berembreh ria..
Nelpon Taksi dan balik ke rumah Eyang mbak Tiya.

Kesan pertama di rumah Eyang, Ini rumah atau kos-kosan. Soalnya kamarnya banyak dan di tengah rumah terbuka. Salim ibu, bapak, dan adek mbak Tiya. Makan. Mandi. Huaa, Airnya seger buangeett. Kata ibu mbak Tiya, airnya dari Cokto, kayak mata air gitu sekitar 25km dari Solo.
Kecapean, golek golek sambil ngobrol sekalian sms an sama si goppo, dikot & aris, tak berapa lama tepar juga raga ini..


Hari Kedua.
Bangun Siang (jam set 6), praying, molor lagi. (ibu, maap ya kami ini gadis pemalas..:P )..
Jam set 8 dibangunin suruh makan (sekali lagi maap bu, kami (setidaknya aku) adalah perempuan malas)..:P
Duduk di teras tengah rumah Eyang mbak tiya, aku sadar bahwa rumah itu sangat sejuk dan nyaman..Ah, angin pagi.. Nyaman sekali.. (jadi inspirasi untuk rumah masa depan)..Ngobrol ngalor ngidur sama ibu, bapak, dan adik mbak tiya. Ah, KOMPAK sekali keluarga ini. Sederhana namun terbuka dan penuh kasih sayang..

Jam 10 aku, mb dian, mbak tiya, dan adek mbak tiya, Reza brangkat jalan..
Aku naik motor brg mb dian, dan reza bareng mb Tiya.
Beehh, gak nyampe 10 menit aku udah terpisah dari reza dan mbak tiya karena ketutupan bis di rel kereta.. aku lurus terus sampai depan Solo Grand Mall. Reza tak kunjung kelihatan.
Busyeet..
Baru bentar udah tersesat.:D
Akhirnya di telpon, ternyata mereka belok di POM sebelum stasiun Purwosari sementara kami tancap gas terus ke depan..

Setelah ketemu, kita lanjut lagi jalan. tujuan pertama kita adalah KERATON SOLO..
Tiket Rp.8000,-
Pertama kita keliling museum keraton..
Banyak banget benda-bendanya. Mulai dari alat untuk naruh sesajen, Alu,Replika macam-macam keraton, permainan tradisional, Senjata perang, Wayang, Kereta, baju kusir, tombak, Patung, dan masih banyak lagi..

ini replika joglo..


Ini tiga anak terdampar :P


Kalo ini lumbong atau congkak dari kayu.. berat euy,..


Ini dua anak katrok :D


Busur dan Anak panah.. Lebih panjang dari yang kubayangkan..


Meriam yang bernama Kyai Sampe.. Aneh, merian kok namanya Kyai.


Kereta raja jaman dulu, sekarang mah rajanya pake mobil kalee..


Ukiran pada Tandu yang biasa untuk ngangkut putri raja..:P


All right, inilah dia.
Tak ada rotan akar pun jadi..
tak ada pacar patung pun jadi..:D



hahaha..
setelah keliling aku kehausan dan beli minum pake uang koin hasi bongkar celengan :D

Friday, May 21, 2010

Seutas Salam untuk Tan

Selamat malam bung,
aku tahu kau tersenyum kecut entah dimana..

Perkenalkan, aku hanya perempuan yg pernah membaca biografi mu di sebuah majalah, jauh setelah kau menghilang entah bagaimana.
Mereka bilang, kau mengoyak lembar nafas terakhir di tangan org yg kau perjuangkan kemerdekaan nya, benar kah?
Aku semakin penasaran.

Oiya, mereka yg kau perjuangkan kabarnya juga tidak pernah mengetik namamu dalam singgasana sejarah peradaban.
Tapi apakah kau pernah mengimpikan kitab sejarah mengabadikan setiap lekuk perjuangan mu memapah waktu?

Beberapa bait mewartakan kau berkelana dari satu titik ke yg lain.
Melewati rentetan fase, berkenalan dengan ketaknyamanan, lolos dari antrian ancaman, kau melangkah dari bangsa satu ke lain nya, beradabtasi dengan berbgai bahasa dan gesture. Kau tercatat berhasil bung di pelarian..
Lalu aku berpikir, apa yg membuat kau berhasil. Hipotesaku, kau adalah seorang agitator dan propogandis yg ahli.
Andai sebuah utopia bisa menjadi nyata.
Aku ingin menjadi murid mu.
Aku belajar bAgaimana kau bertahan bung.

Kemarin aku berkenalan dngn aksi massamu, kau mengikrarkan tak ada baiknya menjadi putch, mereka yg ada di atas empuknya kursi dan sejuknya gedung Dewan, mengaku memangkul jeritan eksPektasi kebebasan rakyat padahal tidak dalam realita.
Rakyat harus di organisir!!

Aku ingn cerita sedikit bung. Akankah aksi massa mu masih laku di pasaran bung?
Kami hidup di pusaran arus material bung, hegemoni tingkat tinggi, apapun.
Yang kau katakan massa tidak akan sadar dengan sendirinya bung.
Penindasan ini terlalu soft bung, selembuT float di orange jus ku.
Haha, salah pemilihan kataku bung, kau pasti tak tahu float..
Ya, karna aku/kami hidup di pusaran pasar.
Ku kira, kau akan lelah menjual aksi massa mu.
Karena kami hidup dngn apatisme tingkat tinggi, introvert adalah bentuk ke cool an..

Bung, sampai sini sajalah.. Coba kau punya FB di alam entah dimana, wow, kita bisa chating d0ng.

Salam

Terapi Ombak


Duduklah di sebelah kiri pantai.
Aku akan menyapa kakimu dengan tenang.
Biarkan kakimu merenggang sayang.
Rasakan sensasi keramahan riakku.
Gulung gemulung, aku takkan jemu untuk mengatakan bahwa aku ada untuk menghipnotismu dengan mantra ajaib.
Mantra yang ku buat jauh sebelum kau menjadi tahu rasanya terbuang.


Biarkan pasir dEmi pasir, menjadi pengganti lulur kuLit yg biasa kau pakai.
Ini terapi relaxing dari alam.
Alam sedang baik, karna kau begitU padanya.


Baiklah, pejamkan matamu gadis alamku.
Tarik nafasmu dngn muatan positif yg bertebaran di udara.
Keluarkan polusi jiwa yg cukup lama mengendap di tubuh besarmu.


Perlahan aku mulai menyapa kulit terluarmu, kemudian masuk ke pembuluh darah, dan mengalir berSama darahmu ke banyak sisi dalam sosokmu.
Sekilah kau terlihat seperti pasien cuci darah.
Tp pikiran dan hatimu harus di cuci sayang.

Perlahan saja, dan kau mash tetap di sitU menunggu elusan berikuTny.

Nyaman bukan?

Jangan lupa, pasang musikmu dan dEngarkan lantUnan n0rah joNes. Menghanyutkan kau seperti aku menghanyuTkan kegelisahan dan laramu yg membiru, gadis.


Kau bisa tertawa lepas setelah ini.
Bergulinglah di pasir, seolah kau bAru saja memenangkan lotre 1 milyar.
Bahwa kau akan lebiH baik dari sebelumnya adalah sesuatU yg niscAya.

Thursday, May 20, 2010

Sehari, Dua Kali tentang Kebutaan.. Membuatku berkata ooooo dan bertanya tentang dua baris di sebelah mata



Sebuah proposal seminar teralamatkan ke BHP siang ini (20/5) meminta agar seminar tersebut dipublikasikan di media massa melalui surat pembaca di koran2 lokal di Jogja. Seminar yang diselenggakan oleh FKIK ini membahas tentang retinopati diabetik yakni penyebab utama kebutaan pada penderita diabetes. Proposal tersebut tidak memberikan latar belakang yang lengkap tentang retinopati diabetik tersebut, sehingga untuk membuat surat pembaca, Mb.Novy pun perlu googling untuk mendapatkan sebaris-dua baris informasi terkait di atas.

Sambil bantuin mbak novy baca bahan(http://www.forum-ngo.com/penyebab-kebutaan-utama-penderita-diabetes-adalah-retinopati-diabetik/), aku pun dapat informasi bahwa pada retinopati diabetik secara perlahan terjadi kerusakan pembuluh darah retina atau lapisan saraf mata sehingga mengalami kebocoran. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan (eksudat) yang mengandung lemak serta pendarahan pada retina. Kondisi tersebut lambat laun dapat menyebabkan penglihatan buram, bahkan kebutaan. Bila kerusakan retina sangat berat, seorang penderita diabetes dapat menjadi buta permanen sekalipun dilakukan usaha pengobatan. Dan masih dari bahan yang sama, di prediksi bahwa retinopati diabetik ini akan menjadi Epidemi di Asia, di sebabkan konsumsi orang asia yang tinggi karbohidrat dan lemak serta jarang berolah raga (spontan aku bilang, wah, aku kali ini..hahahah)

Yaa, itu sekilas tentang kenalku dengan penyebab kebutaan pada orang diabetes itu.

Dua jam kemudian aku buka FB dan lihat sebuah link yang di share oleh official group Bangkutaman (http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/05/20/110133/Menjadi-Magnet-di-Tiap-Kota) dari source ini juga aku tahu bahwa sejak 2005 Adrian Yunan Faisal, Basist/Backing Vokal Efek Rumah Kaca di vonis dokter menderita penyakit retinitis pigmentosa. Menurut dokter yang memeriksa Adrian di salah satu RS di Jakarta, retinitis pigmentosa adalah penyakit degenerasi pigmen retina yang diturunkan dan tidak dapat diobati. Saat ini Adrian mengalami kebutaan di mata sebelah kanan nya, yang sebelah kiri masih bisa melihat namun kurang jelas, dan untuk bisa melihat dengan lebih baik Adrian harus menggunakan kaca mata pembesar.

Kaget baru tahu..(padahal ini sudah tahun ke 5)
Padahal waktu tampil di purna budaya tepat satu minggu yang lalu, tidak kelihatan sama sekali penyakit yang di deritanya. Adrian memang tidak terlalu banyak bergerak kesana kesini dan dia terlihat sangat cool dengan sedikit ekspresi. Adrian juga terlihat Fit dan Normal. Selama ini aku memang melihat adrian sebagai sosok yang cenderung pendiam, bahkan dari hasil wawancara ERK dengan beberapa wartawan yang pernah aku baca, terkesan memang Adrian cukup pendiam.

Tapi setelah tahu fakta bahwa Ardian menderita Retinitis Pigmentosa aku jadi ber oooooo, ooooo, pada beberapa hal:

1.oooooo, Pantes. Aku jadi tahu makna lagu' sebelah mata' ERK, kemungkinan besar lagu yang sangat menyentuh ini memang bercerita tentang si pria keriting berkacama ini.

"Tapi sebelah mataku yang lain menyadari, gelap adalah teman setia dari waktu-waktu yang hilang,".

Kalau di lihat dari liriknya ini memang sudah sangat jelas berkisah tentang mata kanan adrian yang sudah mengalami kebutaan. Dulunya aku kira gelap yang ada di lirik ini adalah masa-masa kelam dan kesedihan, ya seperti sebuah pengandaian, Gelap adalah masa kelam. Tapi ternyata aku salah karena gelap dalam reff sebelah mata ini adalah NYATA.

"Sebelah mataku yang mampu melihat/bercak adalah sebuah warna-warna mempesona"
aku berspekulasi ini adalah mata kiri Adrian yang hanya bisa melihat secara tidak jelas..

2. oooooo, Pantes. Waktu sing along lagu sebelah mata, atmosper sedih dan prihatin itu ada terasa kali. Sedih gimana gitu boy... Mungkin para penggemar ERK menyanyikan lagu ini untuk Adrian kali y...:) (sok tau aku)

3.oooooo, Pantes. Beberapa hari yang lalu yang menulis di wall cholil seperti ini, "apakah itu pertama kalinya adrian tampil seperti itu (maap)," aku sih gak tau apa maksudnya, tapi mungkin tidak jauh dari hal ini kali y..


Tapi salut kali lihat Adrian. Menurut Cholil, Adrian bersikeras untuk menyelesaikan tur nya ini," sepertinya Musik adalah Energi dan sebelah mata bagi adrian..


Tapi ada beberapa hal yang cukup membuatku bertanya y dalam lirik lagu sebelah mata,
"Seluruh ruang tubuhku terbentuk dari sel akut"

Seluruh ruang tubuhku terbentuk dari sel akut bisa saja dimaksudkan pada pigmen turunan akut yang ada pada sel batang retina Adrian, yang berfungsi mengontrol penglihatan pada malam hari. Pigmen turunan tersebut menyebabkan Retinitis Pigmentosa yang merupakan suatu kemunduran yang progresif pada retina yang mempengaruhi penglihatan pada malam hari, penglihatan tepi dan pada akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.

Namun kenapa pada baris selanjutnya." Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami,"
Adakah hubungan langsung antara diabetes dengan Retinitis Pigmentosa?
Bukankah Diabetes itu cenderung pada retinopati diabetik (kebutaan akibat diabetes)..

Kalo spekulasi ku benar, bisa jadi dua baris di bait kedua lagu sebelah mata ini menjadi tidak konteks..
hahahahaha...ini hanya spekulasi saya saja...di luar betapa menyentuhnya lagu Sebelah Mata itu..


Viva ERK..!!
Espiritu Para Adrian !!!

Sunday, May 16, 2010

175 minggu

Hari ini tepat minggu ke 175, aku menghabiskan hari mingguku di sebuah tempat bernama sekre. Nama boleh bisa tetap sekre, tapi tempatnya berpindah pindah. Dari daerah satu ke daerah lain. tergantung kondisi dan kemampuan finansial.

Sejak 26 Desember 2006 aku resmi menjadi kader Sekolah Bersama (Sekber), saya tekankan ini tidak ada kaitannya dengan golkar dan Abu Rizal Bakri. Sama Sekali tidak. Sekber mendefinisikan dirinya sebagai sebuah gerakan mahasiswa yang ada untuk memperjuangkan kaum tertindas. Well, terdengan sangat idealis dan tidak sedikit yang menganngap utopis. Kadang banyak yang mencemooh tentang perjuangan ini. Tak jarang sebuah dua buah celetukan terlontar dari teman-teman di kampus. "Alah, paling idealisnya sekarang, lama-lama udah kerja juga jadi pragmatis, malah jadi penjilat,". Merasa gimana gitu dengarnya, tapi ya sudahlah..

Well, kembali ke minggu 175 ku berkumpul di tempat bernama sekre. Hampir setiap hari minggu dalam 3 tahun 4 bulan 3 minggu ini aku mengikuti DISKUSI (berat amat) yang ada di sekre. Yang di diskusikan berdasarkan pada kurikulum pendidikan organisasi yang sudah di tetapkan oleh divisi pendidikan. Kurikulumnya juga menurut sebagian orang termasuk aku, Berat.

Tahap pertama pendidikan adalah wacana dasar. Wacana dasar terdiri dari 7 materi yaitu Ekonomi Politik, Sistem Pendidikan Nasional, Militerisme, Gerakan Mahasiswa, Gender, Teori Negara, dan Teologi Pembebasan. (berat gak, aku juga pusing). Setiap minggu ada pematerinya, dan setiap kader pasti pernah menjadi pemateri sesuai dengan tema yang dipilihnya.

Berikutnya adalah bedah tokoh. Tokoh yang akan di bedah biografinya berdasarkan dengan kesepakatan kader, maunya bedah tokoh apa. Diskusi isu-isu terkini. yang lagi hot apaan. atau diskusi berdasarkan peringatan hari. contohnya hari pendidikan.

Yang belum bisa dilaksanakan sampai sekarang adalah diskusi lanjutan. Ini terjadi karena sejak bertahu-tahun yang lalu hingga kini, divisi pendidikan belum mampu menyelesaikan silabus wacana lanjutan yang pas untuk para kader. semangat untuk divisi pendidikan harus selalu mampu untuk melihat apa kebutuhan para kadernya.

Ahh, note ini terkesan terlalu serius kah?
Tenang saja, aku tidak akan membahas apa itu ekonomi politik, gender, militerisme, bla..bla..bla..
Mungkin kamu lebih paham dari aku..
Karena memang sebenarnya aku cukup Loading Lambat dan pelupa. Jadi berkali-kali materi diberikan, berkali-kali pula aku lupa. Kayaknya Ala bisa karena biasa tidak berlaku untukku..:D

175 Minggu. Berarti aku sudah berdiskusi sedikitnya 150 kali dalam 3 tahun 4 bulan, 3 minggu ini.. Kemana yang 25?
Ntahlah, mungkin hilang tertiup angin..

Itu baru diskusi wajib dari divisi pendidikan, belum lagi diskusi dari divisi pembasisan atau pun dari pengurus kota...
Bayangpun,,
Segersang apakah otak ku ini...:D

Namun jangan kamu bayangkan diskusi ini adalah diskusi yang hebat.
Sering sekali para kader termasuk saya hanya mentok pada pembahasan yang itu-itu saja.
Selama ini aku sudah hampir sepuluh kali bahkan lebih mengulang wacana dasar. Pasalnya setiap ada Training Organisasi (TO) pasti setelah itu wacana dasar. bagi sudah yang wacana dasar haru ikut lagi, karena silabus wacana lanjutan belum terbentuk.

Namun Ironinya, walaupun sudah hampir sepuluh kali mendiskusikan 7 materi berarti sudah 70 kali diskusi masih saja banyak yang dodol (termasuk aku. kalo diskusi EKOPOL berkali-kali itu aja yang di bahas. Okelah masalah teori dasar tentang alat produksi, kapitalisme, sifat kapitalisme dan neolib bisa saja sama. tapi contohnya itu loh.. Tidak adakah yang lain selain freepot, exxon, kfc mcd (okelah mereka masih eksis dalam hal pengeksploitasian) tapi kan MNC di Indonesia yang melakukan praktek ekpansi, eksploitasi, dan akumulasi modal bukan hanya 4 itu. Masih banyak yang lain. Begitu juga dengan Sistem Pendidikan Nasional (SPN), pasti contohnya BHP, sampai BHP udah dicabut pun masih aja BHP dijadikan contoh..Intinya, sering sekali materi tema tidak upgrade, terutama dalam contoh kasus..Penyebabnya, Kemalasan kami para kader untuk membaca lebih banyak. (Pasti ada yang pleidoi, ini adalah kesalahan fb yang memiliki zat adiksi yang menyebabkan fb lebih asik dari pada membaca..hahahahha)
Padahal membaca adalah jendela dunia.. Tak jarang ini hanya menjadi semboyan semata, termasuk aku..

Aku sudah melewati nostalgia diskusi dengan 4 generasi yang berbeda. Mulai dari mereka sang pendiri Sekber, dengan kloter 2 (2005), kloter 3 (2006), dan kloter 4 (2008 dan 2009).. Tidak jauh beda. Bedanya, kalo diskusi bareng kloter 4, aku bisa lebih banyak ngomong, karena apa yang aku omongin udah bolak balik di omongin waktu aku diskusi bareng kloter sebelumku.. ya, kelihatan oke ngomongnya, padahal karena lebih tahu duluan saja..:D

Kadang sering sekali merasa bosan dekan diskusi minggu ini. Kadang mengeluh dalam hati karena tidak punya hari libur sama sekali. senin-sabtu kuliah, minggu hari organisasi..huaaaaa..capek dehh..
Kadang ngeluhhhhhh..
tapi dampak baiknya juga gak kalah banyak..
Waktu ambil konsentrasi Globalisasi di semester 5 dan 6. Rasanya semua mata kuliah lumayan gabang, karena mayoritas udah dibahas di diskusi minggu yang sudah ku ikuti 2 tahun sebelumnya.
lumayan, IPK di Semester 5 dan 6 pun merangkak naik..\^^/..

Gak da yang menarik ya, dari note ku ini..:D
Hanya ingin berbagi saja..
Sekalian publikasi, karena aku haus publikasi...:O